
setelah ditemui usai syuting acara Indonesia Lawak Klub di Crowne Plaza, Semanggi, Jakarta Selatan, Budi mengaku kalau dirinya meniti karier dari nol.
"Kalau saya kerja bisa seperti ini itu saya memulainya dari nol. Dulu saya itu sebagai asistennya Mas Parto (Patrio)," akunya, Kamis (13/3/2014).
Selain pernah menjadi asisten artis, Budi juga menuturkan kalau dirinya juga pernah menjadi seorang koordinator penonton bayaran. Tapi mesipun begitu ia menjalani pekerjaan itu dengan ikhlas demi bisa hidup di kota Jakarta ini.
"Tahun 1999, saya juga pernah ikut ngurusin penonton bayaran. Dapetnya paling juga nggak lebih dari Rp 300 ribu. Dulu capek banget, keringetan juga bawa anduk, makanya sampai sekarang dipanggil Budi Anduk," tuturnya.
Kemudian, pria kelahiran 8 Februari 1968 itu juga menjelaskan, nasibnya mulai berubah ketika dirinya mulai diajak bermain di beberapa program lawak. Kini, Budi bisa merasa bersyukur bisa dikenal sebagai seniman komedi.
"Sekarang bersyukur saja, nggak boleh sombong, sama orang yang baru juga, karena dulu saya juga sama kan seperti mereka," tutur Budi.