Novel-Novel karya Anak Bangsa ini Akan Dibuat Versi Audio Kedalam Bahasa Asing


Tak hanya novel Ronggeng Dukuh Paruk dari karya Ahmad Tohari saja yang akan didigitalisasi, ke depannya juga akan ada beberapa karya sastra yang lainnya. "Buku audio baru ini seperti memberikan nafas yang baru bagi para pecinta sastra di internet," papar  Hristina Nikolic Murti dari lembaga Digital Archipelago di Galeri Indonesia Kaya, pada Jumat malam (7/3/2014).

Digital Archipelago merupakan start up yang  fokus utama dalam hal digitalisasi sastra Indonesia melalui produksi dan distribusi buku audio yang berbahasa Indonesia dan daerah. Juga  mengaudiokan karya-karya sastra Indonesia ke dalam bahasa-bahasa dunia lainnya.

Hristina juga menjelaskan jika bulan depan akan diluncurkan buku audio untuk edisi keduanya adalah puisi Goenawan Mohamad. Kemudian, novel Putu Wijaya, kumpulan esai, dan karya-karya lainnya.

"Rencananya juga akan diaudiokan juga ke dalam dua bahasa yaitu Inggris dan Jerman," jelasnya. Pasalnya, menurut Hristina karya-karya sastra Indonesia juga memiliki penggemar di Amerika Serikat, Eropa, dan negara lainnya juga.

tak haya itu saja, Digital Archipelago juga akan mendigitalisasi karya sastra 'Pengakuan Pariyem' karya Linus Suryadi AG, lalu 'Saksi Mata, Parfum, Jazz, Insiden' dan juga 'Ketika Jurnalisme Dibungkam, Sastra Harus Bicara' karya Seno Gumira Ajidarma.

Wanita yang berasal dari Serbia yang sudah tinggal di Indonesia selama 12 tahun ini juga mengatakan jika dirinya sejak kuliah sudah mengambil jurusan Sastra Indonesia UNS dari angkatan 2003, ia sudah menyukai membaca karya sastra klasik. "Khususnya untuk novel yang berjudul Ronggeng Dukuh Paruk," ujarnya.

Menurutnya, di dalam novel trilogi tersebut terdapat kenyataan tentang sejarah bangsa Indonesia, dan masih banyak orang yang masih belum mengetahuinya. Dan juga banyaknya warga dari luar Indonesiapun yang juga ingin mudah dalam mengaksesnya.

"Sejak dua tahun yang  lalu kami memang sudah membicarakan tentang karya-karya sastra mana saja yang akan digitalisasi, kami juga mencari siapa ahli linguistik, tata musiknya jug agar ketika orang mendengarnya mereka seakan-akan membaca adegan," tutur Hristina.